Tapi saat memasuki area pabrik yang seluruh bangunannya terbuat dari baja, decak kagum saya menggema. Woww benar-benar seluruh dinding dan atap terbuat dari baja tanpa bata dan semen. Hanya bagian lantai saja yang berlapis semen. Jadi teringat produk rumah Domus karya fenomenal Tatalogam Group, namun dalam versi gigantik.
Hilangkan bayangan bahwa saya merasa terpanggang berada di dalam lapisan baja raksasa itu ya. Sama sekali tidak. Pintu-pintu terbuka lebar membuat sirkulasi udara sangat baik. Jujur saja, ini pengalaman pertama saya bernaung di bawah bangunan baja dalam kondiso real. Karena sebelumnya hanya sempat mencicipi masuk rumah Domus di area pameran yang tentunya indoor dan berpendingin ruangan.
Teknologi baja ramah lingkungan ini membuat saya takjub dan makin mengagumi visi Tatalogam Group saat memproduksi baja ramah alam ini. Penggunaan baja ternyata dapat sangat berperan menggantikan pemakaian kayu dan batu bata dalam mendirikan bangunan. Terbayang berapa banyak kayu dan hutan yang terselamatkan dari penggundulan jika penggunaan baja ramah alam ini makin membudaya. Pengerukan tanah liat dan perbukitan batu untuk keperluan bahan batu bata, pasir dan semen pun dapat sangat diminimalisir. Yang akhirnya sangat bermanfaat jangka panjang untuk kelestarian bumi yang kita pinjam dari generasi berikutnya.
Eksistensi saya di pabrik ini pada Jumat, 21 Juni 2024 kemarin adalah untuk menyaksikan Pelepasan Ekspor Produk Nexalum, Nexium dan Nexcolor ke Australia, Kanada dan Puerto Rico yang dilepas langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan. Dalam kesempatan ini hadir pula PJ Bupati Purwakarta Benni Irwan. Total sementara ada delapan kontainer yang berangkat menuju Australia, Kanada dan Puerto Rico serta akan segera menyusul di kemudian hari.
Terbukanya pasar ekspor Tatalogam Group ke tiga negara tersebut menurut Stephanus Koeswandi (VP Tatalogam) telah meningkatkan jumlah ekspor Tatalogam Group dibanding periode sebelumnya.
Sedangkan menurut Mendagri Zulkifli Hasan, hal yang menarik dari ekspor ke Puerto Rico adalah bahwa Tatalogam Group termasuk pelopor ekspor komoditi Indonesia ke negara tersebut. Sebab perjanjian dagang bilateral antara Indonesia dan Puerto Rico baru saja terjalin, dan sedang digodok kerjasama Indonesia dengan negara-negara kawasan Amerika Latin lainnya.
Sementara itu, ada fakta menarik terkait ekspor baja ramah lingkungan ini ke Australua dan Kanada. Ternyata selama ini, Indonesia telah cukup lama menjalin kerjasama bilateral dengan kedua negara tersebut, namun selama ini posisi Indonesia selalu defisit. Karena Indonesia lebih banyak mengimpor produk dari Australia dan Kanada ketimbang mengekspor. Sehingga, "Saya sangat berbahagia karena Tatalogam Group merambah pasar Australia dan Kanada. Sebab ini mengurangi defisit dagang kita pada kedua negara itu." papar Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut menurut Mendagri, Tatalogam Group punya peluang besar untuk memasok kebutuhan baja di pasar USA dan Eropa, sebab produk baja dari China tidak bisa masuk ke USA dan Eropa karena kepentingan politik.
Selain menguntungkan negara di pasar global, keberadaan pabrik-pabrik Tatalogam Group, menurut PJ Bupati Purwakarta Benni Irwan, secara nyata memberi kontribusi besar dalam penyediaan lapangan kerja bagi warga setempat, sehingga mengurangi angka pengangguran.
Semua kabar gembira ini tentunya membawa efek positif yang cukup besar bagi banyak pihak. Saya pribadi sangat berharap penggunaan baja ramah lingkungan sebagai pilihan membangun rumah ini dapat semakin merakyat dan membudaya di masyarakat. Sebab dari segi harga dan efisiensi pembangunan rumah pun jauh lebih ekonomis. Hanya saja belum banyak masyarakat yang mengetahui produk unggulan ini beserta manfaatnya.
0 komentar