Minggu, 28 Oktober 2018

3 DARA 2: KONTEN SYARI DALAM BALUTAN KOMEDI ROMANTIS



Sudah tahu kalau Film 3 Dara 2 sudah tayang di bioskop kesayangan keluarga? Pasti lah ya...
Sudah tahu bahwa Tora Sudiro, Adipati Dolken, Soleh Solihun atau Cut Mini turut memeriahkan jajaran pelakon di Film 3 Dara 2? Tentu tak heran kan..

Sudah dapat meraba kualitas Film 3 Dara 2 setelah melihat daftar nama para pemerannya? Jelas terbayang dooong...
Sudah tahu kalau Film 3 Dara 2 lumayan bergenre komedi? Hihihi nama Kang Soleh Solihun cukup jadi jaminan mutu untuk definisi kata komedi kan ya..

Tapi tahukah Anda bahwa konten pesan moral di film ini sangat islami dan syari walau tanpa gambaran pelakon bercadar serta juntaian hijab panjang lebar?
Saya pun awalnya tak menyangka akan merasakan pesan moral yang dalam dengan cara yang ringan dan menghibur.

Alur kisah diawali dengan kegagalan berinvestasi sehingga rugi milyaran rupiah. Lalu disiratkan kemalangan menimpa bertubi-tubi karena banyak aset digadaikan sebagai jaminan hutang ke bank.

Perkembangan situasi selanjutnya menyebabkan suami-suami ganteng terpaksa menjadi Bapak Rumah Tangga di rumah. Berbagai keseruan konyol memancing tawa pun mulai menghiasi layar lebar.



Secara halus, film ini mengingatkan saya akan dahsyatnya efek riba. Ketamakan manusia yang tak pernah puas dan tergoda berteman dengan riba, menggadaikan harta demi meraup rupiah. Hingga akhirnya riba nyaris menghancurkan banyak hal baik dalam hidup manusia.

Tak hanya kehilangan seluruh aset yang dengan susah payah diraih selama bertahun-tahun, tapi juga nyaris menghancurkan harmonisasi keluarga. Nama baik dan reputasi pun jatuh. Hingga kewarasan akal dan jiwa turut terancam hilang. Semua berawal dari: R-I-B-A.



Selain itu pesan moral utama yang kentara sekali ingin disampaikan oleh film ini adalah untuk menghargai kaum istri dan ibu rumah tangga. Betapa segala urusan yang seolah remeh temeh dan sehari-hari dilakukan para ibu dengan penuh senyum, ternyata sangat berat saat dilakukan sendiri.


Film ini juga memicu saya untuk sesering mungkin mengunjungi orangtua dan mertua. Gambaran kesepian seorang nenek di masa sepuh, yang melakukan berbagai cara yang sangat rumit dengan perencanaan mendalam hanya agar anak cucu bisa mengunjungi dan menginap di rumahnya untuk waktu cukup lama sangat menyentil saya. Kesibukan ibukota dengan beragam dinamika, tuntutan ekonomi dan pekerjaan kerap menjadi pembenaran untuk mengabaikan silaturahim pada para sesepuh. Silaturahim kekinian cenderung lebih didominasi dengan pertemuan arisan atau geng pertemanan.

Meskipun fakta bahwa seluruh adegan dalam film ini relatif  aman untuk menjadi tontonan keluarga segala usia, saya tetap menyarankan agar membawa anak sesuai dengan kriteria umur yang tercantum untuk film ini,  yaitu usia 13 tahun.

3 Dara 2 sangat layak masuk dalam rencana akhir pekan jika anda penggemar genre film ringan seperti saya, yang menjadikan tontonan sebagai sarana hiburan tanpa perlu analisa dan berpikir dalam. Menonton bisa sangat menikmati tanpa perlu mengernyitkan dahi dengan segala tanya, karena film ini seolah mudah ditebak namun ternyata menyimpan kejutan spektakuler tak terduga di akhir cerita.
Sangat menghibur tanpa kehilangan greget manfaatnya.

#Film3Dara2
Load disqus comments

0 komentar

Designed By Risa Hananti. Diberdayakan oleh Blogger.