Sabtu, 18 Juni 2022

Tips Pakaian Kerja Bebas Asap Rokok



 “Miy… Itu baju-baju Roha bau rokok deh… coba kamu cek, dia masih merokok apa gimana itu.”


Pesan Pak Suami suatu hari. Mungkin terkesan lebay bagi orang lain, namun bagi kami perkara rokok bukan masalah sepele. Rumah kami bebas asap roko, karena bagi kami merokok adalah salah satu dosa besar dalam keluarga hehe.

 

Bukan tanpa alasan tentunya. Dari sisi saya, keluarga besar saya nyaris tak mengenal rokok. Ayah saya (aka Eyang-nya anak-anak) tidak merokok, pun demikian dengan adik-adik kandung saya. Sementara dari sisi suami, Ayahnya mantan perokok berat yang kemudian kurang beruntung karena selama belasan tahun digerogoti penyakit sebagai imbas dari konsumsi rokok selama bertahun-tahun. Dan Pak Suami sendiri tidak lagi merokok jauh sebelum kami menikah.


Memiliki empat anak lelaki tentunya membuat topik rokok menjadi salah satu agenda pembicaraan wajib dalam diskusi keluarga. Beragam cara dan upaya kami lakukan untuk menjauhkan anak-anak dari godaan batang rokok yang terkutuk.

Rhuma, si sulung insyaallah dapat dipastikan hingga di usianya 21 tahun saat ini tidak pernah bersentuhan rokok dengan sengaja. Sejak memasuki usia remaja mindset-nya sudah terbentuk bahwa, “Merokok dan pacaran adalah kebodohan laki-laki  nan hakiki. Sebab keduanya hanya membuang uang tanpa manfaat.”


Di masa kelas 7 SMP ia bahkan lebih memilih keluar dari ekskul favoritnya (futsal) demi menjauhi asap rokok karena hampir semua teman sekolahnya menggemari merokok bersama seusai latihan rutin.


Tak demikian dengan kedua adiknya yang memiliki rasa penasaran level dewa terhadap batangan tembakau tersebut. Anak kedua dan ketiga saya selama beberapa masa di awal remaja sempat mencicipi rokok karena tergoda lingkup pergaulan walau masih pada taraf penasaran dan tidak menjadi kebiasaan serta kebutuhan.

Berbagai upaya dan doa kami panjatkan agar kedua anak itu dapat lepas total dari rokok. Bersyukur sudah beberapa tahun terakhir ini keduanya tak lagi bersinggungan dengan rokok.


Hingga beberapa waktu lalu mulai muncul kembali aroma-aroma khas tembakau dari baju-baju Roha, terutama setelah ia pulang kerja. Sebagai pribadi dewasa, saat ini anak kedua saya itu telah bekerja di salah satu perusahaan berbasis teknologi.

Permintaan Pak Suami membuat saya pelan-pelan mengorek keterangan dari Roha perihal aroma tembakau yang mulai mengganggu penciuman warga rumah.


Menurut keterangan Roha, ia bersumpah bahwa tak pernah lagi menyentuh batang tembakau itu lagi. Namun rekan-rekan kerja di kantor rata-rata adalah perokok, dan tak semua ruang di kantor adalah ruang berpendingin yang bebas rokok. Atas permintaan para karyawan yang mayoritas perokok, maka beberapa ruangan memang dirancang tanpa pendingin ruangan agar mereka bisa merokok. Dan Roha tak selamanya bisa menempatkan diri dalam ruang ber-AC agar terbebas dari paparan asap rokok. 


Sebagai perusahaan yang bergerak di industri kreatif, seringkali bahkan rapat digelar di ruangan santai dalam suasana ringan sembari ngopi dan ngerokok. Pada momen seperti itu tentu Roha tak dapat menghindar dari asap rokok.




“Coba aja deh Umiy cek nafasku, bau rokok gak? Kalau aku merokok kan pasti mulut dan nafasku juga bau rokok dong Miy.. ini kan cuma bajuku aja. Ruangannya gak terlalu gede, kan Umiy sudah pernah datang ke kantor ku, cuma ruko gitu kan. Kalau udah ngumpul pada ngerokok memang parah banget Miy baunya… Aku udah coba cara ini-itu waktu nyuci supaya baunya hilang total. Tapi kadang masih suka nyisa juga.”


Akhirnya selama beberapa waktu kami pun mencoba googling beragam tips menghilangkan aroma asap rokok pada pakaian. Bukan hanya perkara aroma saja ternyata, hasil penelusuran kami menyebutkan bahwa banyak akibat kesehatan lain yang timbul dari asap rokok yang menempel di pakaian.

Berbeda dengan perokok pasif atau secondhand smoker yang menghirup asap rokok secara langsung di udara, perokok pihak ketiga atau third hand smoker adalah seseorang yang terkena zat sisa asap rokok yang menempel di permukaan benda di sekitarnya.



 


Dampaknya terhadap kesehatan

1. Risiko penyakit kanker

Seperti paparan zat karsinogen pada umumnya, perokok pihak ketiga juga berisiko terkena kanker apabila berada di lingkungan yang terdapat zat sisa asap rokok dalam waktu yang lama.

Penelitian oleh ahli biokimia bernama Hang pada tahun 2013 menunjukkan dampak paparan third hand smokers yang  tertinggal  di  lingkungan  dapat  menyebabkan  terjadinya  kerusakan  sel  hingga  DNA.

Rusaknya rantai DNA dalam sel akibat paparan zat dari sisa asap rokok  dapat menyebabkan sel bermutasi menjadi sel kanker.

2. Kerusakan organ dalam tubuh

Tidak hanya kerusakan sel yang berakibat terhadap tumbuhnya sel kanker, sisa zat rokok juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskuler dan organ liver.

Penelitian oleh Martins-Green pada tahun 2014 menunjukkan bahwa dampak paparan third hand smoker di antaranya:

Terjadi  peningkatan  sel  lemak  tubuh  dan  kerusakan  pada liver  akibat peningkatan kadar lemak

Paparan zat sisa rokok memicu inflamasi paru yang dapat berakibat pada penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dan asma, serta menghambat penyembuhan luka pada permukaan kulit

3. Risiko diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan kondisi apabila terjadi resistensi insulin sehingga menghambat penggunaan glukosa dalam tubuh. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh tekanan oksidatif.

Menurut Martins-Green, berdasarkan hasil penelitiannya, paparan zat dari sisa asap rokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan oksidatif sehingga dapat memicu dan memperburuk resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2.


Beberapa tips menghilangkan asap rokok dari pakaian pun dicoba. Roha merasa cukup sreg menggunakan garam dapur untuk mencuci pakaiannya. Ohya FYI, semua anggota keluarga kami (hingga anak terkecil yang masih SD) memang mencuci pakaian kami masing-masing sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama dalam musyawarah keluarga.


Roha membaca salah satu referensi bahwa salah satu kunci mencuci bersih pada layanan binatu adalah dengan mencampurkan garam dan baking soda ke dalam air cucian baju. Dengan menambahkan garam, Roha memang merasa pakaiannya menjadi lebih bersih. Hal ini membuatnya mengurangi penggunaan deterjen sebab menurutnya, “Kalau banyak deterjen tuh busanya juga banyak banget… susah menghilangkan busanya dengan total. Boros air jadinya. Aku lebih suka busa gak terlalu banyak. Kalau gak pakai garam rasanya kurnag bersih jika deterjennya cuma sedikit.”


Namun kemudian masalah baru pun muncul, pengurangan deterjen terkadang membuat pakaian menjadi kurang harum, sehingga terkadang aroma asap rokok masih tertangkap penciuman. Setelah mencoba beberapa cara, akhirnya masalah asap rokok menempel di pakaian kerja ini teratasi dengan berkat pelembut pakaian sekaligus pewangi pakaian terbaik: Molto Korean Strawberry


Asap rokok adalah salah satu bau membandel


Nah... berikut trik dan tips yang dilakukan Roha agar pakaian kerjanya terbebas dari asap rokok:

1. Merendam dan membilas pakaian dengan baking soda
2. Mencuci pakaian dengan sedikit deterjen dicampur garam
3. Membilas pakaian dengan air bersih
4. Merendam pakaian dengan pewangi pakaian Korea, Molto Korean Strawberry


Alhamdulillah, setelah menggunakan pelembut pakaian terbaik ini masalah aroma tembakau pada pakaian kerja Roha pun teratasi. Tak hanya Roha, sang kakak yang bekerja di bidang kuliner dan akrab dengan asap masakan pun kini ikut tertarik menggunakan Molto Korean Strawberry.
"Harumnya enak segar Miy. Aku kurang suka bau pewangi yang sweet dan seperti bayi gitu. Kita kan cowok, gak cocok dong aroma yang seperti itu. Kalau yang ini pas banget nih #WanginyaBikinJatuhCinta." kata Rhuma.

Lalu ketika suatu saat tanpa sengaja kami menemukan produk deterjen dari Rinso dengan aroma yang sama, maka tanpa ragu Roha dan Rhuma memilih beralih deterjen pada Rinso Korean Strawberry, "Supaya aromanya gak tabrakan sama bau deterjennya.", begitu alasan mereka.



Eh saya pun jadi tertarik juga menggunakan obat pel dengan aroma yang sama. Ternyata cukup disukai oleh warga rumah kami. Selama ini kami lebih sering mengepel dengan larutan desinfektan sebab aroma pilihan tiap anggota rumah cukup berbeda. si A suka lavender, si B menggemari aroma pinus dan sebagainya. Saya lumayan takjub ketika menggunakan Super Pel Korean Strawberry dan tak menerima protes dari satu orang pun warga rumah hahaha...




Pengalaman menggunakan tiga produk dengan aroma Korean Strawberry ternyata membuat saya penasaran untuk mencicip Sunlight Korean Strawberry juga sebagai perangkat tempur di dapur hehe.
Setali tiga uang, pencuci piring aroma ini pun tidak mengecewakan. Piring-piring jadi memiliki aroma yang lumayan berbeda dari aroma khas sabun cuci piring.



Sunlight Extra Korean Strawberry

Bersihkan Lemak dengan Kesegaran Korean Strawberry

 #WANGINYABIKINJATUHCINTA

Tangguh bersihkan lemak membandel dengan ekstrak jeruk nipis asli

Wangi Korean Strawberry yang menyegarkan

Piring bersih, kesat dan makin segar

Harga hanya Rp13,500!

 

Superpell Korean Strawberry

 

#WANGINYABIKINJATUHCINTA

Wangi menyegarkan terinspirasi dari kemewahan Korean Strawberry

Wangi tahan lama hingga 8 jam

Teknologi power clean yang membuat lantai kilau higienis maksimal

Lantai bersih higienis dan wangi Korean Strawberry

 

RINSO KOREAN STRAWBERRY POWDER 700 G

8 Keunggulan Rinso Bubuk:

1. Hilangkan bau tak sedap & bau apek pada pakaian 2. Hilangkan noda hanya 1x kucek

3. Jaga warna pakaian tetap cemerlang

4. Surfaktan mudah terurai

5. Mengandung ekstra pelembut, membuat serat kain lembut & halus 6. Lembut & tidak panas di tangan

7. Wangi Molto tahan lama hingga 21 hari

8. 99.99% efektif bunuh bakteri dan virus*

 

Produk tersebut bisa dibeli secara online di : E-commerce (Tokopedia, JD.ID) & Supermarkets

Load disqus comments

0 komentar

Designed By Risa Hananti. Diberdayakan oleh Blogger.